Rabu, 24 Desember 2014

Kataku #4 (Mata)

Terbaring dan terpejam mengurai memori yang kualami hari ini. Memory yang tertangkap oleh mata dan tersimpan dalam otak. Semua ku coba tuk mengeruainya. Bermula dari pagi yang sesak menelusuri hiruk pikuk jalanan kota, berjibaku dengan rangkaian kata hitam di atas putih, berlari menunaikan sekelumit amanat, dan kembali menuju gubuk. Semua terekam cukup baik oleh kedua bola mata ini. Mata yang mencoba memberi makna disetiap apa yang dilihat. Tidak semua bisa melihat keindahan dalam kesederhanaan, dan kesederhanaan dalam keruwetan. Semua tergantung sudut pandang serta cara memandang, pun bagaimana, kapan, dan dimana meletakkan mata ini sehingga bisa melihat apa yang tidak semua orang bisa melihat atau melihat sesuatu yang luar bisa dari sesuatu yang bisa. Semoga potret ini bisa membuka mata yang tengah dikaburkan oleh keruwetan dan kotornya pemikiran dan idealisme.

Kamis, 18 Desember 2014

Kataku #3 (Warna)

Malam dingin nan sunyi
Rintik hujan membasahi
Terima kasih sudah mewarnai hari ini
Tapi aku takut tak bisa mewarnai kembali

Mungkin sajak itu yang terlintas di pikiranku beberapa hari ini. Harus bagaimana menjelaskannya, kondisi seperti ini seakan diantara bom waktu dan liang berkawat duri. Sudah banyak warna yg ditorehkannya, tapi aku tak tega tuk melengkapi warnanya, karna warna yang ada hanya warna mati. Tak kuasaku menciderai kuas yang telah mewarnai apa yang sudah disketsanya. Tapi aku takut kelak bom waktu itu meledak, betapa hancurnya kuas dan lukisan itu nanti. Ku harap aku bisa bercerita suatu saat nanti.

Jumat, 12 Desember 2014

Kataku #2 (keraguan)

Pagi sendu dirundung rindu
Dinginnya kalbu tak mengobati bisu
Bisu dan rindu merasuk dalam ragu
Ragu untuk apa aku melaju
Melaju berbeban rasa dungu dan serba tak tahu
Ragu dengan apa aku menuju
Di bangku ini aku hanya menunggu
Termenung dalam tunggu, terpuruk dalam bisu, membeku dalam dungu.

Jumat, 05 Desember 2014

Kataku #1 (Jum'at)

Di bawah langit mendung di kampus biru
Ku berjalan menyusuri jalan menembus hiruk pikuk kegiatan manusia
Berawal dari pagi yang kalut menjadi siang yang gabut (= nganggur)
Semua kalut serasa larut dan hanyut ketika ku bersujud.
Ini kah Jum'at berkah? Serasa semua terasa diringankan oleh Tuhan ketika telah berserah diri kepadaNya.
Jum'at berkah jangan biarkan aku kehilangan keberkehanNya. Aamiin

Minggu, 30 November 2014

Celotehku #7 (Awal dan Perjalanan)

Dimalam yang dingin beratapkan langit yang menitikkan airnya, aku terbaring di atas ranjangku setelah sedari pagi hingga senja aku dan teman-temanku berpetualang menuju sebuah karya alam ciptaan sang Dalang, Air Terjun Sami Galuh. Cukup melelahkan memang, tapi disana aku bisa merasakan beban yang dilimpahkan kepadaku semalam menjadi sedikit lebih ringan karena melihat kebahagiaan, kekompakan teman-temanku. Meski seluruh tubuh ini basah terguyur terpaan air terjun dan rintik hujan, namun semangat dan kebersamaan kami selalu menghangatkan. Selain itu juga aku pertama kalinya bersujud dan beribadah di bawah langit langsung dan bersajadahkan rumpun dan dedaunan semakin melengkapi warna hari ini. Semoga ini bisa menjadi awal perjalanan dan perjuangan kami untuk mengawal keluarga ini. Entah kata apa lagi yang bisa terucap. Mungkin hanya terima kasih dan mohon do'a agar kami selalu diberi kekuatan serta petunjuk untuk menjalaninya.
 ..... We are A TEAM !   

Minggu, 16 November 2014

Celotehku #6 (urusan)

Terduduk di sudut ruang sempit ini, bertemankan rintik hujan yang membasahi taman. Setelah beberapa hari ini berjibaku dengan waktu dan keberlangsungan suatu acara, dan akhirnya acara itu berhasil terlewati meski kinerjaku masih banyak kekurangan. Setelah melewati hari itu, aku masih tetap berjibaku dengan waktu dan setumpuk kertas yang harus ku goreskan dengan pena untuk meraih yang mereka bilang nilai. Dari apa yang sudah ku alami ini, aku teringat apa yang sudah difirmankanNya pada hambaNya.
Dalam sebuah kesulitan ada dua kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Mungkin karena alasan dari firmanNya itulah aku menulis celotehku ini. Selain itu juga aku teringat serangkaian kata sederhana yang pernah diucapkan salah seorang sahabatku.
Seberat apapun hari yang kamu jalani, itu semua pasti berlalu
ya sekian dulu yang mungkin bisa disampaikan.

Rabu, 12 November 2014

Celotehku #5 (Tapi Aku)

Awan mendung bergelayut dibawah langit siang ini, terasa seakan suasana sendu
Dibawah beban ini aku melangkah dengan keraguan.
Kamu bilang aku mampu, tapi aku dirundung ragu
Dia bilang aku bisa, tapi aku tak merasa
Kalian bilang aku kuat, tapi aku seakan tsekarat
Mereka bilang aku amanah, tapi aku mudah lelah.
Dengan apa kamu, dia, kalian, dan mereka melihatku?


Sabtu, 08 November 2014

Celotehku #4 (Entah)

Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, entah kenapa. Meski tengah dalam dekapan kehangatan tungku kecil yang penuh bara, seolah berkata kepadaku bahwa aku kuat melewati dinginnya malam ini. Tak banyak yang bisa aku ungkapkan malam ini, hanya entah dan entah,, diam dan menghela nafas panjang.
Terima kasih teruntuk kalian yang menjadi bara untuk mengurangi dinginnya hati ini.
Selamat malam...

Jumat, 07 November 2014

Celotehku #3 (Syukur)

Dalam kesunyian malam ini, entah aku ingin merangkai kata apa selain kata syukur. Syukur merupakan kata serapan dari bahasa Arab, asy-syukru. Syukur sendiri sudah diajarkan kepada manusia sejak kecil, apapun keyakinan dan budayanya. Bentuk syukur sendiri bisa dibuktikan dengan ucapan, perbuatan, upacara adat, dan semacamnya.
Ya itu tadi hanya intermezzo saja, beberapa hari ini banyak yang telah kupelajari dalam pengamatan, perbincangan, dan senda gurauku yang menuntunku untuk semakin banyak bersyukur. Bersyukur untuk kesempatan bertemu orang-orang yang hebat, yang menemani langkah gontaiku. Bersyukur bisa berbagi dalam kekuranganku. Bersyukur diberi kesempatan untuk aku berkembang. Bersyukur karena ada yang menerima kekurangan dan keterbatasanku.

Satu point penting yang aku dapat simpulkan malam ini "bentuk syukur yang indah adalah ketika bisa berbagi kebahagiaan "

Selamat rehat...

Kamis, 06 November 2014

Celotehku #2 (Rasa)

Malam ini aku akan berceloteh tentang "Rasa", ya rasa - pe"rasa"an, sembari diiringi lagu "Lubang di Hati" karya band asal kota pelajar ini, Letto. Entah beberapa hari ini ada sesuatu yang terlintas dan mungkin sekedar mengetuk relung ini. Apakah ini yang disebut rasa? atau prasangka yang berlebihan? Masih berat bagiku untuk mengerti, memahami, merasakan, dan memaknai rasa itu. Rasa yang belum sanggup ku artikan. Mungkin karena terlalu takut jika melukainya, atau lemahnya kepekaanku. Ahh, hanya Tuhan yang lebih mengerti. Semoga Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk rasa yang telah diberikanNya.
Sebelum kututup celotehan sampahku ini, sekadar berbagi kata.
Rahwana: "Tuhan, jika cintaku pada Sinta terlarang, kenapa kau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku?" -Sudjiwo Tedjo
Selamat malam...

Rabu, 05 November 2014

Celotehku #1 (leader)

Selamat malam teman-temin.
Malam ini aku nulis tentang pencarianku tentang "leader", ya leader = pemimpin. Beberapa minggu ini kata itu selalu terlintas dan terngiang di kepalaku. Apakah ini suatu pertanda? *pertanda apaan sih?hehehe. Entah apapun itu aku merasa masih belum mampu menjamah inti dari kata itu.
Sedikit petuah dari Guru kami, yang diceritakan oleh teman dan kakak tingkatku,
"Seorang pemimpin yang baik harus memiliki  4 jiwa. Jiwa ayah (orang tua), jiwa guru, jiwa militer, dan jiwa hakim."
Tak banyak seorang yang memiliki kesemua jiwa itu, tapi jika terus diasah jiwa itu akan muncul dengan sendirinya.
Okay, mungkin sekian dulu celotehanku yang tak begitu penting malam ini. Semoga kita semua diberi yang terbaik.
Selamat beristirahat.

Jumat, 17 Oktober 2014

Kembali

Sudah lebih dari setengah tahun tak membuka catatan kecilku ini, entah kenapa aku ingin memulainya kembali. Bisa dibilang kali ini hanya nyampah. hehehe. Tapi, semoga ini menjadi awal yang baru buatku untuk menulis kembali apa yang aku telah pelajari.
Sekian, dan terima kasih.

Jumat, 03 Januari 2014

O T W #1

jenuh, mungkin itu yang kini aku rasakan.
sampai kapan jenuh ini hinggap?
di tengah perjalanan singkat ini, sendiri dan dingin
sunyi senyap dalam hiruk pikuk
entah apalah ini.
#OTW
#confused

@demiftach

selow aja

kaya thermal analisis,, terlalu cepat akan membuatmu melihat sedikit dan melewatkan banyak

-mbak tiwi-

Rabu, 01 Januari 2014

Setitik Cahaya di Awal Tahun

Frustasi sebenarnya adalah bentuk paling kulit dari hadiah tantangan bagi setiap kemajuan. 
Dengan itu kau melahirkan hasrat-hasrat baru, inisiatif baru, menemukan kelemahan dan kekurangan baru, kemudian juga gairah dan cinta baru... (MAN) 

*teruntuk: boimans pojok kasatriyan 04.30010114#

-mas yudhi-