Rabu, 24 Desember 2014

Kataku #4 (Mata)

Terbaring dan terpejam mengurai memori yang kualami hari ini. Memory yang tertangkap oleh mata dan tersimpan dalam otak. Semua ku coba tuk mengeruainya. Bermula dari pagi yang sesak menelusuri hiruk pikuk jalanan kota, berjibaku dengan rangkaian kata hitam di atas putih, berlari menunaikan sekelumit amanat, dan kembali menuju gubuk. Semua terekam cukup baik oleh kedua bola mata ini. Mata yang mencoba memberi makna disetiap apa yang dilihat. Tidak semua bisa melihat keindahan dalam kesederhanaan, dan kesederhanaan dalam keruwetan. Semua tergantung sudut pandang serta cara memandang, pun bagaimana, kapan, dan dimana meletakkan mata ini sehingga bisa melihat apa yang tidak semua orang bisa melihat atau melihat sesuatu yang luar bisa dari sesuatu yang bisa. Semoga potret ini bisa membuka mata yang tengah dikaburkan oleh keruwetan dan kotornya pemikiran dan idealisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar