Rabu, 16 Maret 2016

Merangkai Memori

Selamat malam, untuk semua penikmat malam dengan cara yang beragam. Malam ini mencoba kembali membuka buku catatan maya yang sudah usang ini. Sudah hampir 1 tahun tidak membuka catatan ini dan sudah banyak sekali momentum yang terlewati. Malam ini juga kembali untuk mencoba menulis kembali di catatan ini agar tidak menjadi sampah maya.

Untuk tulisan malam ini sekaligus tulisan pertama di tahun ini, ingin mencoba merangkai kembali ingatan yang sudah dilalui beberapa bulan ini. Mungkin tidak begitu penting apalagi bermanfaat, ini hanyalah tulisan yang tak seberapa berharga. Entah memulainya dari mana, tapi hanya ingin kembali mencoba menulis dan berbagi sedikit cerita.

Baiklah, mari mulai cerita ini dari bulan pertama tahun ini, Januari. Januari, bulan yang merupakan salah satu bulan yang aku sukai. Mengapa? Karena di bulan ini aku dilahirkan 21 tahun yang lalu, selain itu juga di bulan Januari aku memulai kisah kasih dengan dia menjadi KITA. Kembali lagi di bulan Januari tahun ini, aku mencoba kembali belajar mengasah kemampuanku tentang seni grafis dan visual. Selain untuk mengasah kemampuan, juga mengisi waktu luang sebelum bertemu kembali dengan bangku kuliah di semerter sekian ini. Selama mengisi waktu itu, aku bertemu dengan orang-orang hebat seperti tentorku dalam belajar seni garafis dan visual. Dia masih muda, baru duduk di bangku kuliah, namun mampu menjadikan dirinya bermanfaat untuk orang banyak dengan menjadi seorang tentor seni grafis dan visual di salah satu LPK di kota budaya ini. Selain itu, di bulan Januari ini aku memasuki suatu kehidapan organisasi yang baru yang berperan menjadi penghubung dan menjembatani beberapa organisasi dalam lingkup yang biasa kami sebut sebagai "Gelanggang Mahasiswa", di dalam sana aku bertemu dengan orang-orang hebat dengan berbagai latar belakang dan berbagai bidang keilmuan yang membuat wawasan sedikit semakin terbuka. Bulan Januari ini juga, dia mencoba menerapkan keilmuannya di kota istimewa ini yang bertempat tak jauh dari gubukku. Meskipun dekat, tapi tak leluasa untuk saling bertemu karena saling memiliki kegiatan. Dalam proses penerapan keilmuannya, dia juga menceritakan pilihan yang ingin dia pilih di kehidupannya di kota sebrang, dimana pilihan itu akan mengubah jalan cerita kita. Selain itu di bulan Januari ini hasrat raga untuk berlatih entah mengapa menguap.

Hari berlalu dan waktu terus berputar, masuklah di bulan Februari. Bulan yang identik dengan bulan penuh perdebatan hari 'kasih sayang'. Selain itu di bulan Februari tahun ini yang istimewa adalah memiliki  29 hari, ya kabisat. Bulan ini adalah bulan dimana perkuliahan dimulai dan perkuliahan berjalan berdasarkan peminatan. Sedikit menyinggung peminatan, peminatan di tempatku berkuliah dilaksanakan pada semester tertentu dan pendaftaran peminatan dilakukan pada bulan lalu. Kembali lagi ke bulan Februari, perkuliahan dimulai dan aku kembali memasuki dunia yang berbeda. Dunia yang bersinggungan lebih intim dengan tumbuhan, ya minat yang aku ambil adalah minat 'bahan alam'. Minat yang sudah mantap aku pilih sejak memasuki kampus tempatku menimba ilmu di kota pelajar ini. Kuliah mulai berjalan dan aku menjalani seatap dengan wanita-wanita hebat dengan segala keunikan dan kelebihannya. Sekedar informasi, di minat ini hanya terdiri dari 21 mahasiswa dan hanya aku yang berbeda, seorang laki-laki sendiri. Aku tetap bersyukur karena bisa masuk di minat yang aku inginkan. Minat yang menurutku istimewa, karena selain memiliki keidentikan dengan warna hijau, juga di hari pertama perkuliahan kamu sekelas disambut dengan kakak-kakak yang luar biasa dengan budaya yang unik untuk menyambut adik-adiknya. Bulan Februari ini juga aku mencoba hal baru untuk melatih rasa seni dalam sebuah bingkai melalui lubang kecil yang hanya bisa diintip. Fotografi ! Ya hobi yang cukup menguras pundi-pundi yang sudah aku kumpulkan beberapa waktu. Banyak juga hal yang terjadi selama 2 bulan awal tahun ini. Salah satunya kebijakan dari dewa di kahyangan sana yang ingin menggabungkan beberapa organisasi yang sudah lahir dan besar sejak lama menjadi 1 nama. Entah apa alasnnya hingga kini belum menemukan titik terang. Tak hanya tentang organisasi, kisah kita pun juga mulai berubah dengan berjalannya waktu yang membuat kita memeras lebih banyak emosi.

Memasuki bulan Maret, kisah kita pun mulai tampak semakin berubah dan membuat kami juga berubah serta mencoba untuk lebih bijak dalam mengekspresikan cinta. Kita sama-sama belajar untuk menyikapinya dengan cara merelakan waktu kami untuk saling komunikasi. Meski berat, kita sadar ini juga untuk kebaikan kita kedepannya. Semakin berjalannya waktu aku mulai memahami 1 hal, cinta tak selamanya tentang memiliki, tetapi cinta juga tentang keikhlasan. Akhirnya pun aku berusaha untuk mengikhlaskan. Sejalan dengan itu, aku mengobatinya dengan menyibukkan diri, kebetulan mulai bulan Maret ini, kegiatan di laboratorium yang biasa mahasiswa sebut sebagai praktikum mulai padat. Semakin padat kegiatan di laboratorium, semakin akrab aku dengan teman seatap dalam perkuliahan yang bisa aku sebut sebagai sahabat baruku. Aku mulai berbagi kegilaan dan ketidakjelasan bersama mereka, mulai saat itu aku semakin menikmati jalan yang pernah aku benci sebelumnya. Mungkin ini yang dulu disebutkan sebagai jalanku dan aku harus bisa menerima agar bisa nyaman untuk menyelesaikan perjalanan di kampus biru ini.

Mungkin, sementera memori yang bisa aku rangkai malam ini.

Selamat malam, untuk segala lelah yang membuat tubuh terbenam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar